Rabu, 30 November 2016

Ternyata Suka


TERNYATA SUKA

Mungkin makna bukan prioritas bagi setiap rasa... 
Terkadang ia hanya keinginan belaka atau bisa juga sekedar ketidaktahuan... 
Seperti mata, yang malamnya terjaga terlalu lama sehingga siang tak mampu menahan sayupnya...

Mungkin rasa tidak terpatri pada manisnya...
Tapi terhanyut oleh cinta yang hadir karena kisahnya...
Mungkin rasa awalnya tak mengerti apa-apa...
Tapi karena pahitnya yang tak pernah menyergap dalam jiwa
dan pada suatu masa ia hadir membalut makna... 

Bukan beda yang menyatukan kita dalam suka... 
Tapi syukur nikmatnya yang terhaturkan dalam dzikir kita adalah peran utama... 
Yang menjadikan kita sebagai HAMBA SEJATINYA...

Annallaha mawlakum...
Subahanallah...
walhamdulillah...  


Sabtu, 08 Oktober 2016

TAUBAT (Riyadhus Shalihin - IMAM NAWAWI)






Para alim-ulama berkata:

"Mengerjakan taubat itu hukumnya wajib dari segala macam dosa. Jikalau kemaksiatan itu terjadi antara seseorang hamba dan antara Allah Ta'ala saja, yakni tidak ada hubungannya dengan hak seseorang manusia yang lain, maka untuk bertaubat itu harus menetapi tiga macam syarat, yaitu: Pertama hendaklah menghentikan sama sekali-seketika itu juga dari kemaksiatan yang dilakukan, kedua ialah supaya merasa menyesal karena telah melakukan kemaksiatan tadi dan ketiga supaya berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya. Jikalau salah satu dari tiga syarat tersebut di atas itu ada yang ketinggalan maka tidak sahlah taubatnya.

Apabila kemaksiatan itu ada hubungannya dengan sesama manusia, maka syarat-syaratnya itu ada empat macam, yaitu tiga syarat yang tersebut di atas dan keempatnya ialah supaya melepaskan tanggungan itu dari hak kawannya. Maka jikalau tanggungan itu berupa harta atau yang semisal dengan itu, maka wajiblah mengembalikannya kepada yang berhak tadi, jikalau berupa dakwaan zina atau yang semisal dengan itu, maka hendaklah mencabut dakwaan tadi dari orang yang didakwakan atau meminta saja pengampunan daripada kawannya dan jikalau merupakan pengumpatan, maka hendaklah meminta penghalalan yakni pemaafan dari umpatannya itu kepada orang yang diumpat olehnya.

Seseorang itu wajiblah bertaubat dari segala macam dosa, tetapi jikalau seseorang itu bertaubat dari sebagian dosanya, maka taubatnya itupun sah dari dosa yang dimaksudkan itu, demikian pendapat para alim-ulama yang termasuk golongan ahlulhaq, namun saja dosa-dosa yang lain-lainnya masih tetap ada dan tertinggal - yakni belum lagi ditaubati.

Sudah jelaslah dalil-dalil yang tercantum dalam Kitabullah, Sunnah Rasulullah s.a.w.
serta ijma' seluruh ummat perihal wajibnya mengerjakan taubat itu.

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mu'min, supaya engkau
semua memperoleh kebahagiaan." (an-Nur: 31)

Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Mohon ampunlah kepada Tuhanmu semua dan bertaubatlah kepadaNya." (Hud: 3)

Dan lagi firmanNya:
"Hai sekalian orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang nashuha -
yakni yang sebenar-benarnya." (at-Tahrim: 8)

Keterangan:
Taubat nashuha itu wajib dilakukan dengan memenuhi tiga macam syarat
sebagaimana di bawah ini, yaitu:
(a) Semua hal-hal yang mengakibatkan diterapi siksa, kerana berupa perbuatan
yang dosa jika dikerjakan, wajib ditinggalkan secara sekaligus dan tidak diulangi lagi.
(b) Bertekad bulat dan teguh untuk memurnikan serta membersihkan diri sendiri
dari semua perkara dosa tadi tanpa bimbang dan ragu-ragu.
(c) Segala perbuatannya jangan dicampuri apa-apa yang mungkin dapat
mengotori atau sebab-sebab yang menjurus ke arah dapat merusakkan taubatnya itu.

#Riyadhus Shalihin-Imam Nawawi

MENJAGA KESUCIAN WANITA MUSLIM



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Islam merupakan agama yang sempurna. Seluruh ajarannya bersumber dari wahyu Allah yang tidak akan berubah sampai kapanpun. Allah Subahanahuwata'ala telah memberikan aturan-aturan dengan rinci. Dengan aturan-aturan itu, seluruh problem hidup makhlukNYA dalam situasi dan kondisi apapun đapat diselesaikan dengan memuaskan tanpa ada satu pun yang dirugikan.
KEDUDUKAN WANITA SETELAH DATANGNYA ISLAM
Sebelum islam datang, kaum wanita dipandang rendah dan hina, diperbudak dan dilecehkan, serta dimiliki dan tidak boleh memiliki. Bahkan hal itu terjadi di beberapa kalangan ahli kitab dan beberapa penganut agama. Setelah sinar ISLAM memancar terang dengan munculnya dakwah yang dibawa oleh nabi kita Muhammad Salallahu alaihiwassalam, mereka dilepaskan dari belenggu perbudakan yang menyakitkantersebut. Islam memberi mereka karunia yang amat agung. ALLAH SWT berfirman kepada Rasul NYA Muhammad SAW dalam Al-qur'an surah Al-Muntahanah ayat 12. Yg berbunyi:
"Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan mukmin datang untuk mengdakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuhanak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh Allah maha pengampun, maha penyayang." (QS. AL-Muntahanah: 12)
Ya, ayat diatas merupakan salah satu penyangga utama akidah, tentang bagaimana islam memperlakukan wanita-wanita yang memiliki janji setia kepada nabinya, wanita wanita yang senantiasa berserah diri untuk memohon ampunan Sang penciptanya Allah aza wajalla... Allah, Tuhan Semesta alam.
Masih banyak hal yang perlu dipelajari dan disyukuri didunia ini... "Temukanlah cara terbaikmu untuk bersyukur kepada Allah"
Semoga Bermanfaat


Senin, 03 Oktober 2016

19 September

JANGAN BERSEDIH BIDADARI

Ketika 19 September berpaling muka...
Aku bermimpi tentang rasa, dibangunkan doa yang masih tertera
Memahami rasa di gelapnya gulita, rembulan kulihat sebatang kara
Mengusap mata yang baru terbuka,hempaskan mimpi yang tak pernah nyata

Sayup kudengar bidadari dunia, melantunkan zikir penuh air mata
Sendu, penuh rindu, dan mengharukanku...
Aku masih terjaga, sendiri ku ingat senja
masihkan ia setia saat kan datang gulita

Air mata senja tak lagi bicara, hilang tanpa luka
Aku bicara pada hati, pantaskah aku jadi saksi
Mendengar tangisan bidadari, yang jatuh lalu terhenti dimalam sunyi...

KERINCI,
19September2016#BNS-BambangNurwantoSaputra

Kamis, 08 September 2016

Senja Penutup Langit




SENJA PENUTUP LANGIT

Air itu membutir dikedua matamu
Menunggu hujan menyamarkan hadirku
Turun menyapa dedaunan yang bisu
Tersenyum hangat kepadamu yang pilu

Senja itu semakin tua…
Bertahan diujung cinta
Menyaksikan ribuan doa
Hadirkan terang dalam gulita

Meniti dari hati ke hati
Melintas lautan, menyentuh awan
Beriring membekas dalam rindu
Perlahan langkah kaki berlalu
                                                                                           
Doa itu takkan layu
Membalut senja yang kaku
Menyentuh hatimu
Dalam pelukan Rahmat-MU

                SENJAMU BERLALU….


PADANG-SICINCIN,

5 SEPTEMBER 2016

Jumat, 03 Juni 2016

MENJADI WANITA SHALEHAH KARENA NASIHAT SEORANG PEMUDA

Mungkin sedikit orang yang menyadari bahwa istiqomah dalam ketaatan adalah salah satu bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dalam bentuk lisan, tulisan, atau pelajaran. Penulis pernah mendengar salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ini adalah seorang yang berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri juga berasal dari Arab Saudi namun sudah 40 tahun tinggal di Amerika. Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dengan penampilan sang da’i yang sesuai dengan latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untuk mengganti apa yang ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dengan penampilannya. Sang da’i tidak menanggapi serius perkataannya.

Yang mengagetkan adalah saat orang Arab Saudi –Amerika- ini melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan mengingat kembali siapakah dia ini sebenarnya. Ketika masjid atau tempat shalat sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu. Sehabis shalat sang da’i menanyakan apa yang terjadi padanya. Ia menjawab sudah 40 tahun ini aku tidak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika melihatmu menunaikan shalat.

Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah dalam ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untuk bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya.

Sebagaimana kisah berikut ini, seorang pemuda yang shaleh, menginspirasi seorang wanita yang hidupnya dipenuhi kelalaian dan jauh dari nila-nilai ketaatan kepada Allah. Berikut kisahnya…

Dari Ahmad bin Said dari bapaknya, ia berkisah:
Di Kufah terdapat seorang pemuda yang rajin beribadah. Ia selalu ke masjid, tidak pernah tidak. Ia juga seorang yang tampan dan baik. Lalu ada seorang gadis cantik dan cerdas jatuh hati padanya. Selang berapa lama, suatu hari gadis itu berdiri di jalan yang biasa dilewati pemuda menuju masjid.

Gadis itu berkata (untuk merayunya), “Dengarkanlah ucapanku, kemudian setelah itu terserah kamu.” Pemuda itu berlalu tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Sewaktu pemuda itu pulang dari masjid, wanita tersebut masih berdiri di tempatnya, dia berkata, “Wahai fulan, dengarkanlah ucapanku.” Pemuda itu serba salah, lalu ia pun menjawab, “Ini adalah perbuatan yang bisa mendatangkan prasangka buruk. Sementara aku tidak menyukai hal itu.”

Gadis itu berkata, “Demi Allah, tidaklah aku berdiri di sini karena ketidaktahuanku tentang dirimu. Na’udzubillah, kalau orang-orang melihat seperti itu dariku. Yang membuatku berani dalam urusan ini adalah pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ini menurut orang-orang adalah banyak, dan kalian para ahli ibadah dalam urusan ini bisa berubah oleh sesuatu yang remeh. Yang ingin aku katakana kepadamu adalah anggota tubuhku selalu tertuju padamu. Maka Allah… Allah pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu.”

Maksud gadis ini ia telah lama memperhatikan sang pemuda oleh karena itu ia katakana tujuannya berdiri di jalan tersebut karena tahu dan kagum kepada sang pemuda. Ia berani merayu sang pemuda walaupun orang-orang shaleh seperti pemuda ini menganggap besar dosa-dosa yang diremehkan orang, namun tidak jarang mereka juga tergelincir oleh wanita, gadis itu katakana “kalian ahli ibadah bisa berubah karena urusan yang remeh.”

Pemuda itu pulang dan hendak menunaikah shalat (sunah pen.) di rumah, namun ia tidak bisa melakukannya karena pikirannya terganggu. Lalu ia menulis dan keluar dari rumahnya. Ternyata sang wanita masih berdiri di tempatnya, sang pemuda pun memberikan apa yang ia tulis kepada wanita tersebut, lalu kembali lagi ke rumah.

Tulisan itu berisi, “Bismillahirrahmanirrahim.. ketahuilah wahai Fulanah, jika ada seorang muslim yang bermaksiat kepada-Nya, maka Dia menutupinya. Jika dia mengulanginya maka Allah tetap menutupinya. Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan, maka Allah ‘Azza wa Jalla murka dengan kemurkaan dimana langit, bumi, gunung, pohon, dan hewan-hewan tidak kuasa menanggungnya. Siapa yang kuat menanggung murka-Nya?

Jika apa yang kamu sebutkan itu suatu kebatilan, maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung-gunung seperti kapas. Umat manusia berlutut di hadapan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Demi Allah, aku sendiri tidak mampu menyelamatkan diriku, lalu bagaimana mungkin aku mampu menyelamatkan orang lain saat itu? Jika apa yang kamu sebutkan itu benar (ingin mengobati luka), maka akan kutunjukkan kamu kepada dokter yang mampu mengobati luka yang perih dan rasa sakit yang pedih, Dia adalah Allah Rabbul ‘alamin. Kepada-Nya lah kamu harus berlari dengan permohonan yang benar. Aku sendiri telah sibuk –tak sempat memikirkanmu- karena firman Allah

“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat) ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang zalim tidak menyukai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-semabahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Mukmin: 18-20). Adakah tempat berlari dari ayat ini?

Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yang dilewati pemuda itu. Tatkala si pemuda itu melihatnya dari jauh, ia pun hendak kembali supaya tidak melihatnya. Tetapi gadis itu berkata, “Wahai pemuda, jangan kembali. Karena tidak ada pertemuan setelah ini, kecuali di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.” Lalu dia menangis dengan keras. Gadis itu berkata, “Aku memohon kepada Allah dimana kunci hatimu berada di tangan-Nya agar memudahkan urusanmu yang sulit.” Kemudian gadis itu mengikutinya dan berkata, “Bermurah hatilah kepadaku dengan nasihat yang bisa aku bawa. Berikanlah wasiat kepadaku yang bisa aku kerjakan.”

Pemuda itu berkata, “Bertakwalah kepada Allah, jagalah dirimu, ingatlah firman Allah, ‘Dan Dia-lah yang menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari’ (QS. Al-An’am: 60). Gadis itu tertunduk, dia menangis lebih keras dari tangisannya yang pertama. Setelah itu dia tidak keluar rumah, dia bersungguh-sungguh beribadah. Dia tetap seperti itu hingga meninggal dalam kesedihan, menyesali dosa-dosanya selama ini. Di kemudian hari, pemuda itu teringat akan sang gadis, ia pun bersedih karena kasihan kepadanya.

Menurut penilaian kita, wanita itu tidak meraih apa-apa dari orang yang dicintainya, tetapi dia meraih sesuatu yang lebih utama dari dunia dan seisinya, ia menemukan jalan yang baik dan amal yang shaleh. Karenanya Allah memberi wanita tersebut taufik untuk bertaubat dan memudahkannya untuk beribadah. Semoga di akhirat dia meraih apa yang diinginkannya dan berkumpul dengan orang yang dicintainya.


Minggu, 08 Mei 2016

Auksin

Auksin sintetik seperti NAA dan 2,4-D biasanya lebih efektif daripada IAA karena NAA dan 2,4-D tidak dirusak oleh IAA oksidase atau enzim lain sehingga dapat bertahan lebih lama dan lebih stabil, sedangkan penggunaan BAP dan Kinetin dalam percobaan kultur jaringan sering digunakan karena lebih murah dan tahan terhadap degradasi (Wattimena, 1988). BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3. Faktor pertama (N) adalah NAA yang terdiri dari 3 taraf yaitu : 0 ppm, 0,2 ppm dan 0,4 ppm. K faktor kedua adalah Kinetin yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 0 ppm, 3 ppm dan 4 ppm. Masing- masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali dengan 9 kombinasi perlakuan sehingga didapat 36 unit percobaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase Tumbuh Tabel 1. Rerata Persentase Tumbuh Eksplan Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dengan Perlakuan NAA dan Kinetin Kombinasi Perlakuan NAA dan Kinetin (ppm) Persentase Tumbuh (%) Kontrol 100 a N0 K3 100 a N0 K4 50 b N0,2 K0 87,5 a N0,2 K3 87,5 a N0,2 K4 100 a N0,4 K0 100 a N0,4 K3 100 a N0,4 K4 100 a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom tidak berbeda nyata pada taraf uji DMRT 5% Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa NAA dan Kinetin berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh eksplan buah Naga (Hylocereus costaricensis). Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa rerata persentase tumbuh eksplan buah Naga tertinggi pada perlakuan Kontrol, N0 K3, N0,2 K4, N0,4 K0, N0,4 K3 dan N0,4 K4 yaitu 100%. Perlakuan ini tidak berbeda nyata dibanding perlakuan lain N0,2 K0 dan N0,2 K3, kecuali dengan perlakuan N0 K4 berbeda nyata. Pada parameter ini terlihat bahwa 6 interaksi perlakuan menunjukkan rata-rata eksplan persentase tumbuh yang tinggi dengan persentase tumbuh 100%. Hal ini disebabkan karena pemberian Auksin dan Sitokonin secara eksogen maupun endogen mampu menjadi pemicu dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan. Untuk perlakuan kontrol, hormon endogen mampu memberikan reaksi pertumbuhan yang baik, karena dibantu oleh hormon alami berupa IAA dan IBA yang sudah terdapat dalam eksplan. Hal ini sesuai dengan pendapat Lestari (2011) bahwa penambahan Auksin atau Sitokinin ke dalam media kultur dapat meningkatkan konsentrasi zat pengatur tumbuh endogen di dalam sel, sehingga menjadi “faktor pemicu” dalam proses tumbuh dan

Auksin

Auksin sintetik seperti NAA dan 2,4-D biasanya lebih efektif daripada IAA karena NAA dan 2,4-D tidak dirusak oleh IAA oksidase atau enzim lain sehingga dapat bertahan lebih lama dan lebih stabil, sedangkan penggunaan BAP dan Kinetin dalam percobaan kultur jaringan sering digunakan karena lebih murah dan tahan terhadap degradasi (Wattimena, 1988). BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3. Faktor pertama (N) adalah NAA yang terdiri dari 3 taraf yaitu : 0 ppm, 0,2 ppm dan 0,4 ppm. K faktor kedua adalah Kinetin yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 0 ppm, 3 ppm dan 4 ppm. Masing- masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali dengan 9 kombinasi perlakuan sehingga didapat 36 unit percobaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase Tumbuh Tabel 1. Rerata Persentase Tumbuh Eksplan Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dengan Perlakuan NAA dan Kinetin Kombinasi Perlakuan NAA dan Kinetin (ppm) Persentase Tumbuh (%) Kontrol 100 a N0 K3 100 a N0 K4 50 b N0,2 K0 87,5 a N0,2 K3 87,5 a N0,2 K4 100 a N0,4 K0 100 a N0,4 K3 100 a N0,4 K4 100 a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom tidak berbeda nyata pada taraf uji DMRT 5% Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa NAA dan Kinetin berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh eksplan buah Naga (Hylocereus costaricensis). Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa rerata persentase tumbuh eksplan buah Naga tertinggi pada perlakuan Kontrol, N0 K3, N0,2 K4, N0,4 K0, N0,4 K3 dan N0,4 K4 yaitu 100%. Perlakuan ini tidak berbeda nyata dibanding perlakuan lain N0,2 K0 dan N0,2 K3, kecuali dengan perlakuan N0 K4 berbeda nyata. Pada parameter ini terlihat bahwa 6 interaksi perlakuan menunjukkan rata-rata eksplan persentase tumbuh yang tinggi dengan persentase tumbuh 100%. Hal ini disebabkan karena pemberian Auksin dan Sitokonin secara eksogen maupun endogen mampu menjadi pemicu dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan. Untuk perlakuan kontrol, hormon endogen mampu memberikan reaksi pertumbuhan yang baik, karena dibantu oleh hormon alami berupa IAA dan IBA yang sudah terdapat dalam eksplan. Hal ini sesuai dengan pendapat Lestari (2011) bahwa penambahan Auksin atau Sitokinin ke dalam media kultur dapat meningkatkan konsentrasi zat pengatur tumbuh endogen di dalam sel, sehingga menjadi “faktor pemicu” dalam proses tumbuh dan

Ramadhan seru di Danau kaca, desa Lempur, Kec. Gunung Raya, Sungai Penuh, Prov. Jambi

Catatan perjalanan:
Rabu, 16 Juli 2014 pukul 09.30Sambil menyelam, foto selfie.. Mungkin itu kata yang cocok di ungkapkan untuk mengisi hari-hari KKN di bulan Ramadhan tahun ini.Ya, ramadhan ini kami mahasiawa Universitas Andalas dihadapkan oleh Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang memang rutin di lakukan setahun sekali. KKN merupakan kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk mengimplementasikan bidang ilmu mahasiswa yang di dapat selama melakukan studi di universitas serta menyelesaikan masalah sosial masyarakat dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.Selain hal tersebut di atas, mahasiswa juga dapat mempelajari budaya lokal masyarakat, wisata dan kawasan konservasi. Rabu pagi selesai makan sahur, kami berkemas mempersiapkan tenda, kompor, parang, matras dll. Pukul 7 pagi, dari sebuah rumah kecil di kaki gunung api tertinggi di Indonesia, saya dan 4 rekan kkn saya berangkat mengendarai motlr menuju ke lokasi yg tertera pada situs Unesco yang santer terdengar sejak awal tahun ini. Sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan yang eksotis dan memanjakan mata penglihatnya. Pepohonan yang rindang, warna-warni bunga dan pemandangan indah kawasan berbukit menambah nikmatnya pagi di ramadhan ini. Di leter W, tepatnya di perbatasan provinsi, kami tercengang dengan keindahan warna daun berwarna merah dari pohon Cinnamomum burmanii (kayu manis). Karena keindahannya menyerupai bunga sakura yang ada di Jepang yang bersemi setiap bulan April itu, kami menyempatkan diri untuk sejenak beristirahat dan berfoto dibawah sakura evergreen itu. Puas memang puas, namun tujuan perjalanan kami terasa masih panjang. Kami melanjutkan perjalanan, menempuh tikungan tajam dan jalanan berdebu. 

Jumat, 29 April 2016

Bambang Nurwanto 2015

EDISI 2015 


1. MAHAT, JANUARI 2015





2. PANTAI SASAK-MAHAT, FEBRUARI 2015



3. PULAU RUPAT BENGKALIS, MARET 2015

 


 4. PAGARUYUNG - PASAMAN BARAT - NYARAI, APRIL 2015







5. HARAU - PARIAMAN - TALAMAU, MEI 2015

           



6. PULAU PANJANG PASAMAN BARAT, JULI 2015



7. PANTAI BATU KALANG PESISIR SELATAN, AGUSTUS 2015


8. LUBUK HITAM BUNGUS, SEPTEMBER 2015


9. GUNUNG TALANG - HUTAN RAYA ANDALAS, OKTOBER 2015




10. PESANGGRAHAN MARAPI, NOVEMBER 2015