Kamis, 21 Agustus 2014

Laporan KKN PPM UNAND 2014 Nagari Lubuk Gadang Selatan/Solok Selatan




LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(KKN – PPM)




 




Disusun oleh:
Nama  : Bambang Nurwanto S.
No. Bp: 1110422019

Mahasiswa KKN PPM
Nagari Lubuk Gadang Selatan
Kecamatan Sangir
Kabupaten Solok Selatan




U N I V E R S I T A S    A N D A L A S
PADANG
2014
 



 
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(KKN – PPM)


1.   Lokasi KKN                                                      : Nagari Lubuk Gadang Selatan
                                                                                        Kecamatan Sangir   
                                                                                        Kabupaten Solok Selatan    
2. Nama Mahasiswa
      Nama Mahasiswa                                        : Bambang Nurwanto S.
No. BP                                                              : 1110422019
No. Regsitrasi KKN                                      : 20141107
Fakultas                                                           : MIPA
      Jurusan                                                            : Biologi

3.  Dosen Pembimbing Lapangan
a.    Nama Lengkap                                    : Lucky Zamzami, S. Sos, M. Soc. Sc.
b.    NIP                                                           : 197805052005011002
c.    J u r u s a n                                             : Antropologi
d.    F a k u l t a s                                           : Ilmu Sosial Ilmu Politik

4.   Waktu Pelaksanaan                                    : 26 Juni s/d 25 Juli 2014

 

Lubuk Gadang Selatan, 23 Juli 2014

Mengetahui :
Wali Nagari Lubuk Gadang Selatan                                                       
                                                                                                                                  




        (Joni Permadi)                                                                                  (Bambang Nurwanto S.)
  197004182009021001                                                                                     1110422019


 
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakattuh,,,

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir KKN (kuliah kerja nyata) ini. Salawat beriringan salam penulis ucapkan buat Nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya yang telah menegakkan dan memperjuangkan islam sebagai agama keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada bapak Lucky Zamzami, S. Sos, M. Soc. Sc. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan sehingga KKN dapat diselesaikan. Bapak-bapak, Ibu-ibu, pemuda dan pemudi dari Nagarti Lubuk Gadang Selatan yang telah berpartisipasi dalam mengangkat dan menyukseskan kegiatan penulis. Dan terimakasih kepada Bapak Joni Permadi selaku Wali Nagari Lubuk Gadang Selatan dengan kata-katanya yang khas “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino”, Bapak Kurnia Afriandi selaku Bapak Wali JorongLiki, Ama Ida (Syafridawati) sebagai pemilik rumah tempat tinggal penulis dan teman-teman selama kegiatan KKN di Nagari Lubuk Gadang Selatan serta seluruh aparat pemerintahan kenagarian, serta masyarakat nagari Lubuk Gadang Selatan yang telah memberi dorongan, semangat, dan bantuan yang sangat bermanfaat selama penulis melaksanakan kegiatan KKN. Penghormatan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang telah memberi kekuatan semangat, do’a dan motivasi kepada penulis beserta seluruh keluarga, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa apa yang dilaporkan oleh penulis ini jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan laporan ini bisa bermanfaat untuk kemajuan Bangsa dan Negara serta Kabupaten Solok Selatan untuk memajukan daerah-daerahnya khususnya Nagari Lubuk Gadang Delatan dan khusunya lagi Jorong Liki.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Padang, 18 Agustus 2014
Hormat Penulis,



(MAHASISWA KKN-PPM UNAND 2014)








DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan…………………………………………………………………………….....…i
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………......ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………..…..iii
Daftar Lampiran……………………………………………............................................iv
Bab I Profil Lokasi………..…….………………………..............................................1
Bab II Rumusan Permasalahan.……………………………………………………………..…13
Bab III Program Kegiatan KKN PPM UNAND 2014..........................................15
Bab IV Kesimpulan..……………………………………………………………………………..…19
Bab V Saran…………………………………………………………………………………………....20
Daftar Pustaka
Lampiran




DAFTAR LAMPIRAN


1.       Rakapitulasi Kegiatan KKN Mahasiswa (M1-M8)
2.       Lampiran Dokumentasi Kegiatan

 

 


 

BAB I
PROFIL LOKASI

Bab ini akan menjelaskan mengenai profil lokasi dari Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Profil lokasi yang dipaparkan antara lain mencakup penjelasan mengenai daerah solok selatan secara umum dan nagari lubuk gadang selatan secara spesifik.

1.1               Sejarah Solok Selatan
Kabupaten Solok Selatan adalah salah satu diantara 19 Kabupaten / Kota yang ada dalam wilayah Propinsi Sumatera Barat. Kabupaten Solok Selatan sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Solok. Pada masa penjajahan Belanda, Kabupaten Solok disebut juga Afdeeling Solok kemudian setelah Indonesia merdeka berbah menjadi Kabupaten Solok. Pada tanggal 16 Desember 1970 diresmikanlah Kotamadya Solok yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Solok. Sedangkan Kabupaten Solok Selatan resmi bediri  pada tanggal 7 Januari 2004. Kabupaten ini lahir dari perjuangan panjang masyarakat Solok Selatan untuk membentuk Kabupaten sendiri. Keinginan masyararakat ini didorong oleh hasrat  untuk mendapatkan pelayananan yang lebih dekat ke pusat pemerintahan.
Munculnya kehendak tersebut telah diperjuangkan oleh masyarakat sejak lama. Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya konferensi Timbulun sekitar tahun 1950-an untuk membentuk Kabupaten baru. Kabupaten tersebut direncanakan dinamakan Kabupaten Sehiliran Batang Hari. Daerahnya meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Sungai Pagu, dan Kecamatan Sangir. Namun perjuangan untuk membentuk Kabupaten sendiri pada masa itu belum   mendapatkan hasil yang diharapkan. Sejalan dengan bergulirnya era reformasi serta lahirnya Undang Undang tentang Otonomi Daerah telah memicu semangat masyarakat di daerah untuk berjuang lebih giat merencanakan dan mengelola pembangunan serta menata sendiridaerah mereka. Kondisi ini telah mendorong tokoh tokoh dari Kabupaten Solok Selatan baik yang ada di daerah maupun yang berdomisili di perantauan untuk memperjuangkan agar lebih cepat berdirinya Kabupaten Pemekaran. Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil  dengan berdirinya Kabupaten Solok Selatan dengan Ibukotanya Padang Aro. Kabupaten pemekaran ini dibentuk dengan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Solok Selatan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Wilayahnya pada masa itu meliputi Kecamatan Sungai Pagu, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kecamatan Sangir, Kecamatan Sangir Jujuan dan Kecamatan Sangir Batang Hari. Selanjutnya pada tahun 2007 kecamatan Sangir Jujuan dimekarkan menjadi Kecamatan Sangir Jujuan dan Sangir Balai Janggo. Sementara itu Kecamatan Sungai Pagu dimekarkan pula menjadi Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo. Hingga akhir tahun 2011, jumlah kecamatan Kabupaten Solok Selatan tidak mengalami perubahan seperti halnya pada akhir tahun 2007, yaitu masih 7 kecamatan. Namun pada tingkat nagari dan jorong masih terjadi pemekaran daerah.
Pada tanggal 10 Januari 2004Drs. Aliman Salim dilantik sebagai Pj. Bupati Solok Selatan yang pertama oleh Gubernur Sumatera Barat di Padang. Setahun kemudian pada tanggal 12 Februari 2005, Drs. Marzuki Onmar dilantik sebagai Pj. Bupati Solok Selatan  yang kedua oleh Gubernur Sumatera Barat di Padang Aro menggantikan Drs. Aliman Salim. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005  pada tanggal 27 Juni 2005 dilaksanakan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung yang pertama kali di Solok Selatan. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah tersebut terpilih Drs. Syafrizal J. M.Si dan Drs. Nurfirmanwansyah, Apt, MMsebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan periode 2005 – 2010. Pada tanggal 20 Agustus 2005 mereka dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan definitif yang pertama oleh Gubernur Sumatera Barat di hadapan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Solok Selatan di Padang Aro.
Sehubungan dengan akan  berakhirnya masa bakti Drs. Syafrizal. J. Dan Drs. Nurfirmawansyah, Apt, MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan pada bulan Agustus  2010 maka pada tanggal 30 Juni 2010  kembali dilaksanakan  Pemilihan Umum Kepala Daerah yang ke duakalinya di Solok Selatan. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah tersebut terpilih pasangan. H. Muzni Zakaria, M.Eng dan Drs. Abdurrahman, SH sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan Periode 2010 – 2015. Keduanya dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat Prof.Dr. Irwan Prayitno di Padang Aro pada tanggal 20 Agustus 2010.

1.2               Logo, Visi, dan Misi Kabupaten Solok Selatan
Sebagai sebuah daerah, Kabupaten Solok Selatan mempunyai visi dan misi tersendiri untuk mendukung terwujudnya tujuan daerah. Logo yang dimiliki oleh Kabupaten Solok Selatan dapat dilihat seperti Gambar 1.1 di bawah ini.

Description: D:\SEMESTER 7\KKN\logo solsel.jpg
Gambar 1.1             Logo Daerah Kabupaten Solok Selatan

Arti dan Makna Warna Lambang Ddari Logo Kabuoateb Solok Selatan adalah :
a.       Merah mengandung makna semangat dan keberanian yang arif dan bijaksana.
b.      Putih mengandung makna suci, bersih dan keihklasan serta ketulusan.
c.       Kuning Emas mengandung makna keagungan dan kemuliaan.
d.      Hitam mengandung makna kecerdasan dan ketangkasan dalam mengeluarkan
        pikiran, ide, atau gagasan.
e.      Hijau Muda mengandung makna kesuburan, kemakmuran, kesejukan, dan                 kedamaian.
f.        Biru mengandung makna kecerahan, harapan, cita-cita yang cemerlang, dan visi        kedepan yang jelas.
g.       Arti dan Makna Motto SARANTAU SASURAMBI sebagai sebuah Slogan, adalah bahwa Kabupaten Solok Selatan bertekad dan bersatu untuk maju dalam menyongsong masa depan yang gemilang dengan nilai budaya yang serumpun yang merupakan perpaduan antara Alam Surambi Sungai Pagu dengan Rantau XII Koto dan merupakan kesatuan masyarakat dalam wilayah Solok Selatan yang mengutamakan Raso jo Pareso dalam Musyawarah dan Mufakat. Motto SARANTAU SASURAMBI juga dapat dijadikan sebagai spirit dari sikap keseharian masyarakat Kabupaten Solok Selatan, dan sekaligus juga sebagai realisasi Spirit kehidupan "Banagari"

Visi yang dimiliki oleh daerah Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Masyarakat Solok Selatan Sejahtera dan Bertaqwa Melalui Percepatan Pengembangan Kualitas SDM, Sistem Ekonomi Kerakyatan serta Peningkatan Infrastruktur dan Sarana Dasar”

Misi yang dimiliki oleh daerah Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai berikut :
1.       Meningkatkan Pengetahuan dan Pengamalan Ajaran Agama Bagi Masyarakat.
2.       Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan dan Martabat Masyarakat.
3.       Menurunkan  Angka Kemiskinan dan Pengangguran.
4.       Menumbuhkembangkan Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat.
5.       Memberdayakan dan Meningkatkan Partisipasi  Masyarakat di Bidang Ekonomi
6.       Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Profesional yang berwawasan Lingkungan
7.       Meningkatkan Supremasi Hukum dan Kesadaran Politik Masyarakat Serta Tatakelola  Pemerintahan yang baik dan bersih.
8.       Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah
9.       Meningkatkan  Kualitas Sarana dan Prasarana dasar.

1.3               Arah  Kebijakan
Adapun sasaran yang akan dicapai dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Meningkatkan Pengetahuan dan Pengamalan Ajaran Agama Bagi  Masyarakat.
a.       Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kegiatan keagamaan.
b.      Meningkatnya kualitas pendidikan keagamaan baik formal maupun non formal
c.       Meningkatnya kapasitas lembaga-lembaga keagamaan
d.      Meningkanya pengetahuan, pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat
2.       Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan dan Martabat Masyarakat.
a.       Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pada setiap jenjang pendidikan.
b.      Meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) pada setiap jenjang pendidikan.
c.       Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan.
d.      Meningkatnya kualitas dan jumlah guru berdasarkan kebutuhan.
e.      Meningkatnya pendidikan yang merata dan terjangkau dari akses dan biaya.
f.        Meningkatkan Umur Harapan Hidup.
g.       Menurunkan Angka Kematian Ibu melahirkan.
h.      Menurunkan Angka Kematian Bayi.
i.         Menurunkan persentase gizi buruk.
3.       Menurunkan  Angka Kemiskinan dan Pengangguran.
a.       Menurunkan jumlah penduduk miskin.
b.      Berkurangnya jumlah pengangguran.
c.       Meningkatnya program pemberdayaan masyarakat.
4.       Menumbuhkembangkan Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
a.       Meningkatnya pengetahuan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya
b.      Meningkatnya kualitas kelembagaan adat dan budaya
c.       Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana kebudayaan
5.       Memberdayakan dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Bidang Ekonomi
a.       Meningkatnya produksi komoditi unggulan bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang berwawasan agribisnis.
b.      Meningkatnya jumlah kawasan sentra produksi pertanian.
c.       Meningkatnya jumlah UKM yang berkualitas.
d.      Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat.
e.      Terciptanya lingkungan tempat usaha yang aman dan nyaman.
6.       Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Profesional yang berwawasan Lingkungan
a.       Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan.
b.      Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan.
c.       Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup.
d.      Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pengusaha terhadap pelestarian lingkungan hidup.
e.      Meningkatnya konservasi, rehabilitasi dan pemulihan ekosistem.
f.        Terwujudnya pengembangan destinasi wisata daerah.
7.       Meningkatkan Supremasi Hukum dan Kesadaran Politik Masyarakat Serta Tatakelola  Pemerintahan yang baik dan bersih.
a.       Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah daerah yang transparan dan akuntabel.
b.      Meningkatnya kualitas, disiplin dan kesejahteraanaparatur.
c.       Meningkatnya efesiensi dan efektifitas kelembagaan pemerintah daerah.
d.      Meningkatnya efektivitas pelayanan satu pintu.
e.      Meningkatnya sistem pemerintahan nagari yang baik.
f.        Meningkatnya kesadaran hukum dan politik masyarakat.
8.       Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah
a.       Terwujudnya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang partisipatif dan akuntabel.
b.      Dihasilkannya regulasi tata ruang (RTRW) dan sosialisasi tata ruang pada perencanaan pembangunan daerah.
c.       Meningkatnya kapasitas dan efektifitas lembaga terkait dalam pengelolaan penataan ruang.
d.      Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang secara konsisten
9.       Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Dasar
a.       Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan.
b.      Meningkatnya irigasi teknis bagi pertanian.
c.       Tersedianya prasarana dan sarana perdagangan dan jasa yang representatif.
d.      Meningkatnya jumlah pembangunan kantor pemerintah daerah.
e.      Meningkatnya sarana prasarana penanggulangan bencana.
f.        Meningkatnya pengelolaan sanitasi kota (persampahan, air limbah dan drainase).
g.       Meningkatnya kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan permukiman.
h.      Meningkatnya kualitas pelayanan air bersih.

1.4               Potensi Alam
Potensi alam Solok Selatan terkaya dibanding daerah lain di Sumatera Barat. Potensi alam di Solok Selatan ternasuk panas bumi yang sekarang sedang dibangun untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), emas, biji besi dan perkebunan teh. Selain itu juga ada potensi pariwisata yang banyak, seperti hot waterboom, seribu rumah gadang (rumah adat Minangkabau), arung jeram, kayak air terjun perkebunan teh, Danau Bontak dan masih banyak lagi. Bahkan teh yang dihasilkan di Solok Selatan mempunyai kualitas nomor satu terbaik di dunia yang diekspor ke Eropa seperti ke Inggris.
Arung jeram dan kayak di Solok Selatan juga termasuk 10 terbaik di dunia dan akan sangat menarik serta potensial untuk dikembangkan. Namun, potensi tambang dan perkebunan serta pariwisata tersebut belum terkelola dan belum dikenal banyak orang. Untuk itu, perlu peningkatan promosi untuk mampu perkenalkannya ke publik bahkan ke dunia internasional. Potensi alam seperti emas masih menjadi dilema karena banyaknya penambangan liar yang tidak menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam bidan pertanian, dilakukan penanaman  Pangan dan Hortikultura. Kabupaten Solok Selatan   merupakan salah satu kabupaten  yang memiliki produktivitas tanaman pangan relatif tinggi dari tahun ke tahun. Produksi padi pada tahun 2011 sebesar 124.764 ton  mengalami penurunan sebesar 22.902 ton dari tahun 2010. Penurunan produksi padi sejalan dengan menurunnya luas panen padi pada tahun 2011. Sehingga produktivitas tanaman padi menjadi 48,09 kuintal per hektar. Luas panen tanaman jagung  mengalami peningkatan yang sangat besar menjadi 1.663 hektar dengan produksi  sebesar 4.529 ton pada tahun 2011. Sedangkan luas panen tanaman kedelai menjadi 111 dengan produksi sebesar 121 ton. Produksi tanaman kedelai ini    mengalami penurunan yang cukup besar jika dibandingkan dengan tahun 2010.    
Apabila dilihat dari segi produktivitas tanaman pangan secara umum, ubi jalar merupakan komoditas yang memiliki nilai produktivitas paling tinggi yaitu sebesar 146,37 kuintal per hektar. Kemudian diikuti oleh produktifitas ubi kayu sebesar 113,25 kuintal per hektar.
Tabel 1.1         Statistik Tanaman Pangan Kabupaten Solok Seltan Tahun 2009 s.d 2011

Sedangkan, dalam bidang peternakan dan perikanan dengan dukungan lahan yang luas untuk pemeliharaan ternak, sektor peternakan di Kabupaten Solok Selatan sangat potensial untuk dikembangkan, terutama ternak besar seperti kerbau, sapi dan kambing. Permasalahannya saat ini pemeliharaan ternak besar belum dikelola secara baik dengan pendekatan bisnis, sebagian besar masyarakat masih memelihara ternak dengan cara tradisional. Jumlah populasi sapi potong pada tahun 2011 telah mencapai 7.663 ekor. Sementara untuk kerbau berjumlah 6.999 ekor, kambing 8.395 ekor.

1.5               Nagari Lubuk Gadang Selatan
Nagari Lubuk Gadang Selatan merupakan salah satu nagari yang berada di Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Berikut ini merupakan pemaparan mengenai Nagari Lubuk Gadang Selatan.

1.5.1          Sejarah Nagari Lubuk Gadang Selatan

Nagari Lubuk Gadang Selatan merupakan Nagari Pemekaran dan Lubuk Gadang satu kecamatan satu nagari. Seiring telah dimekarkan Kabupaten Solok Selatan, 7 Januari 2004 dan pemekaran Kecamatan Sangir menjadi 3 kecamatan,yang juga mengharuskan ada pemekaran nagari yang berada dalam Kecamatan Sangir Induk yang merupakan syarat untuk menjadi sebuah kecamatan. Pemekaran sebuah nagari, dari awal pemekaran kabupaten sudah di rencanakan dan berbagai pihak, baru terwujud Agustus 2007 kemaren yang di setujui oleh segala unsur termasuk BPN Lubuk Gadang dan KAN menjadi 3 nagari. Setelah diadakan musyawarah dan berbagai tokoh akhirnya KAN (B.Bagindo Sutan Besar), BPN (Ir.Zulkarnaini) serta wali nagari (N.Dt Inyiek Majo Lelo) menyetujui pemekaran 2 nagari masing-masing Lubuk Gadang Timur dan Lubuk Gadang Selatan dan di sahkan DPRD dan Bupati solok selatan,dengan perda nomor 6 tahun 2007. Surat keputusan Bupati tentang penunjukan pejabat wali nagari yang mana pejabat wali nagani pertama di tunjuk oleh Bupati Solok Selatan adalah bapak Ibrahim, S.H Yang di Lantik pada tanggal 21 Agustus 2007 oleh Bapak Bupati Solok selatan nomor 140.146.141-2007 tentang pengukuhan Lubuk Gadang Selatan. Potensi luas wilayah dan sumber daya alam yang ada di Nagari Lubuk Gadang Selatan sangat berpotensi untuk mengembangkan pembangunan dan ekonomi masyarakat.

1.5.2           Awal Berdirinya Sebuah Nagari Lubuk Gadang Selatan

Aspirasi Pemekaran Nagani Lubuk Gadang Selatan dipicu oleh dicanangkannya program pemerintah Daerah dengan istilah Babaliak ka Surau dan Babaliak ka Nagari dan kembali kepada Sejarah Nagari Lubuk Gadang pada Tahun 1950 sampai 1960-an telah terbentuk Nagari Lubuk Gadang II. Dengan terbitnya peratuan Daerah Kabupaten Solok Selatan No. 4 tahun 2005 tentang pemerintahan nagari, maka Nagari Lubuk Gadang Selatan yang meliputi Jorong Pincuran Tujuh, Sungai Lambai, Karang Putih, Aia Manyuruak, Dan Liki sangat memenuhi kriteria untuk pemekaran. Nagari Lubuk Gadang yang merupakan kenagarian terbesar di Sumatera Barat yang terdiri dan 22 (Dua Puluh Dua) Jorong dengan jumlah Penduduk 13.095 jiwa ini sangat memungkinkan untuk di lakukan pemekaran. Salah satunya Nagari Lubuk Gadang Selatan. Dengan Potensi luas Wilayah dan sumber Daya Alam yang ada di Nagari Lubuk Gadang Selatan sangat Berpotensi untuk mengembangkan Pembangunan dan Ekonomi Masyarakat.

1.5.3           Permasalahan

Mengingat jumlah Jorong serta jumlah Penduduk yang begitu banyak di Kenagarian Lubuk Gadang Selatan, maka Pelayanan kepada Masyarakat tidaklah optimal dan rentang kendali yang begitu jauh dari pusat Pemerintahan Nagari Lubuk Gadang juga merupakan faktor kurang optimalnya Pelayanan kepada Masyarakat. Sumber Daya Manusia (SDM) serta Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di lingkungan 5 Jorong tersebut diatas sangat lah potensial untuk di perdayakan. Dalam kenyataannya, disadari atau tidak di sadari bahwa pemanfaatan hal tersebut masih jauh dengan apa yang kita harapkan.

1.5.4          Tujuan

Tujuan pembentukan Nagari lubuk gadang selatan di antaranya
1.       Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
2.       Mempercepat pertumbuhan kehidupan demokrasi.
3.       Mempercepat pelaksanaan pembangunan.
4.       Percepatan pelaksanaan pembangunan.
5.       Percepatan pengelolaan potensi Sumber Daya Adam (SDM) serta Sumber Daya Alam (SDA).
6.       Percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
7.       Peningkatan keamanan dan ketertiban.
8.       Meningkatkan hubungan serasi antara Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Nagari

1.5.5          Visi dan Misi Lubuk Gadang Selatan

Sebagai sebuah nagari yang mandiri, Nagari Lubuk Gadang Selatan memiliki visi dan misi sendiri.
Visi yang dimiliki oleh Nagari Lubuk Gadang Selatan adalah “Menjadikan nagari lubuk gadang selatan di tahun 2015 sebagai sentra pertanian perkebunan berbasis ekonomi kerakyatan pendidikan dan kesehatan menuju kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Misi yang dimiliki oleh Nagari Lubuk Gadang Selatan, antara lain :
1.       Pembangunan sarana da prasarana untuk menunjang kegiatan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
2.       Peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
3.       Pengadaan penyuluhan yang maksimal
4.       Penguatan kelembagaan yang ada
5.       Melakukan pembangunan di segala bidang melalui program partisipatif
6.       Melakukan kerja sama antar nagari
7.       Menggalakan dan menggali potensi kepariwisataan

1.5.6          Kondisi Demografis

Nagari Lubuk Gadang Selatan Bulan Juni Tahun 2014 penduduk 13.353 Jiwa dengan jumlah kepala Keluarga 3.768 KK yang mendiami 10 Jorong, adapun rincian Nagari Lubuk Gadang Selatan tiap jorong dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 1.2         Jumlah Penduduk per Jorong di Nagari Lubuk Gadang Selatan pada Bulan Juni Tahun 2014

No

Nama Jorong
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jumlah KK
Jumlah (Jiwa)
Laki-laki
Wanita
1
Liki
451
329
214
780
2
Karang Putih
422
376
283
798
3
Aia Manyuruak
428
334
281
762
4
Sungai Lambai
2.863
2.831
1.489
5.694
5
Pincuran Tujuh
1.067
1.202
1.067
2.269
6
Pasir Putih
327
293
327
620
7
Sungai Kapur
263
319
263
582
8
Sapan
261
322
261
583
9
Liki tas
318
368
318
686
10
Sungai Bangku
255
324
255
579
Total
6.655
6.698
3.768
13.353


1.5.7          Tenaga Kerja dan Kebudayaan

Tingkat umur antara 15-56 tahun merupakan penduduk yang produktiv untuk bekerja. Di Nagari Lubuk Gadang Selatan terdapat 5.980 orang penduduk usia kerja. Namun dari jumlah tersebut sebanyak 6.300 orang berstatus pengangguran.  Pada umumnya kebudayaan yang berkembang di Nagari Lubuk Gadang Selatan tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Nagari Lainnya seperti Minangkabau dan Jawa. Dalam bidang kesenian di Nagari Lubuk Gadang Selatan terdapat seni tradisional Kuda Kepang, randai, rabab dan campur sari.

1.5.8          Pariwisata Alam Di Lubuk Gadang Selatan

Nagari Lubuk Gadang Selatan didominisasi oleh kawasan pegunungan, dimana terdapat Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera Barat dengan tinggi ±3.805 m. Di bawah lereng kaki gunung kerinci terdapat perkebunan Teh milik PT Mitra Kerinci dengan luas +2.050 HGU Dan Perkebunan Huberta Luasnya  ±1.408 HGU.

Nagari Lubuk Gadang Selatan terdapat Potensi Pariwisata Alam seperti :
1.        Air Terjun Tap Si Ampek di Afdeling B jorong Sungai Lambai.
2.       Air Terjun Batang Tembarau di Emplasment jorong Sungai Lambai.
3.       Air Terjun Malanca di Sungai Rambutan Jorong Sungai Lambai.
4.       Bukit Bulat di Wonorejo Jorong Sungai Lambai.
5.       Batu jodoh di wonorejo Jorong Sungai Lambai.
6.       Perkebunan Teh PT.Mitra Kerinci di Jorong Sungai Lambai.
7.       Perkebunan Teh Huberta di Jorong Liki.
8.       Goa Pintu Lobang di Jorong aia Manyuruk.
9.       Danau Flora di Emplasmen di Jorong Sungai Lambai.



BAB II
RUMUSAN PERMASALAHAN

Bab ini berisikan penjelasan mengenai pentingnya dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) oleh Universitas Andalas. Penjelasan didasarkan pada permasalahan utama yang dimiliki oleh Nagari terutama dari sisi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Nagari Lubuk Gadang Selatan.

2.1               Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
Potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh Kabupaten Solok Selatan sangat luar biasa. Saah satu sumber daya alam yang dimiliki adalah Kayu. Namun, sangat disayangkan tingkat ilegalloging yang terdapat masih cukup tinggi. Sumber daya alam lain yang sangat bernilai antara lain emas. Tambang emas sendiri yang terdapat di Kecamatan Sangir ditambang secara bebas. Dua sumber daya alam yang disebutkan di atas merupakan beberapa dari sumber daya alam potensial yang dimiliki oleh Kecamatan Sangir. Namun, saat ini sudah terdapat pengelolaan sumber panas bumi di darah Pekonina yang dilakukan oleh PT Supreme Energy, sebuah perusahaan yang dinaungi oleh Negara Jepag dan Prancis. PT Sumpreme Energy melakukan penggalian dengan membuat sumur penghasil panas bumi yang kemudian bertujuan untuk membuat pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)  hasil kerjasama dengan PT PLN.

2.2               Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dengan seluruh potensi alam yang dimiliki oleh Kecamatan Sangir, maka hal ini harus berbanding lurus dengan pengembangan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada lokasi tersebut. Sumber daya manusia, sebagai kunci dari pengelolaaan sumber daya alam yang dimiliki secara keseluruhan. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung di lapangan selama proses Kuliah Kerja Nyata (KKN), kualitas sumber daya manusia pada Kecamatan Sangir bias dikatakan belum cukup baik. Hal ini menjadi penghambat sangat besar dalam rangka tujuan pengelolaan sumber daya alam secara baik sehingga dapat digunakan dan dieksplorasi dalam waktu dan jumlah yang tepat. Kurangnya pemberian akses pendidikan yang cukup layak untuk Masyarakat Kecamatan Sangir dari Pemerintahan setempat juga menjadi salah satu faktor penyebab. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang belum cukup memadai pada sekolah-sekolah sebagai lokasi transfer ilmu. Fasilitas yang belum memadai diantaranya meja, kursi, buku, serta laboratorium yang belum terdapat di beberapa sekolah.



BAB III
PROGRAM KEGIATAN KKN PPM UNAND 2014
3.1   Kegiatan Utama (Kode A): Pemutaran Film Biokonservasi
    1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1.       Membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati
2.       Menanamkan arti penting konservasi kepada masyarakat melalui pemutaran film Biokonservasi

    1. Waktu dan Tempat

Waktu Pelaksanaan        : 07, 14, dan 15 Juli 2014
Tempat  Kegiatan             : SD N 03 Liki dan SMP N 13 Solok Selatan

    1.  Peserta
Peserta kegatan ini adalah siswa SD N 03 Liki dan SMP N 13 Solok Selatan.

d.      Metode Pelaksanaan
1. Persiapan
Yaitu perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
2. Pelaksanaan
Yaitu dengan mengadakan rapat koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta penyediaan sarana dan prasarana.
3. Evaluasi Program
Pembenahan akhir dan pemantauan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.
4. Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi ketiga di dunia. Pada Tahun 2012, Kekayaan Hayati Indonesia terdiri dari 90 tipe ekosistem, 40.000 spesies tumbuhan, dan 300.000 spesies hewan. Untuk kepentingan konservasi keanekaragaman hayati, akhir tahun 2010 Kementrian Kehutanan telah menetapkan jenis flora dan fauna yang dilindungi, yang terdiri atas Mamalia (127 jenis), burung (382 jenis), reptilia (31 jenis), ikan ( 9 jenis), serangga (20 jenis), krustakea (2 jenis), bivalvia (12 jenis). Namun banyak hal-hal yang tidak tertangani dalam pemanfaatan dan perlindungan kekayaan hayati Negara kita ini. Sehingga seringkali terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak mengindahkan kelestarian (Santosa, 2008).

3.2   Kegiatan Utama (Kode A): Pengenalan Organ Tubuh Manusuia
a.       Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
Membuka wawasan siswa tentang pentingnya mengetahui organ-organ tubuh pada manusia
b.      Waktu dan Tempat

Waktu Pelaksanaan        : 15 Juli 2014
Tempat  Kegiatan             : SMP N 13 Solok Selatan

c.        Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah siswa SMP N 13 Solok Selatan

d.      Metode Pelaksanaan
1. Persiapan
Yaitu perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
2. Pelaksanaan
Yaitu dengan mengadakan rapat koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta penyediaan sarana dan prasarana.
3. Evaluasi Program
Pembenahan akhir dan pemantauan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.
4. Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

3.3   Kegiatan Utama (Kode A): Pengenalan Jenis-jenis Hewan Reptilia
a.       Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
Memberikan informasi tentang jenis-jenis hewan reptilia yang dlindungi,  berbahaya, dan yang bermanfaat bagi manusia.

b.      Waktu dan Tempat

                Waktu Pelaksanaan        : 23 Juli 2014      
Tempat  Kegiatan             : Jorong Liki, Rumah Taufk Hanafi

c.       Peserta
Peserta dari kegitan ini adalah pemuda dan masyarakat jorong Liki

d.      Metode Pelaksanaan
1. Persiapan
    Yaitu perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
2. Pelaksanaan
Yaitu dengan mengadakan rapat koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta penyediaan sarana dan prasarana.
3. Evaluasi Program
Pembenahan akhir dan pemantauan pelaksanaan tugas yang telah  dilaksanakan.
4. Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

                Berdasarkan persebarannya, suatu spesies dapat diartikan sebagai spesies asli, spesies endemik, dan spesies introduksi. Ketiganya sering disebutkan untuk satu pengertian yang sama, padahal masing-masing berbeda. Spesies asli (native species) yang disebut juga indigenous species adalah spesies-spesies yang menghuni suatu wilayah atau ekosistem secara alami tanpa campur tangan manusia. Kehadiran spesies ini melalui proses alami tanpa intervensi manusia. Spesies endemik merupakan gejala alami sebuah biota untuk menjadi unik pada suatu wilayah geografi tertentu. Sebuah spesies bisa disebut endemik jika spesies itu spesies asli yang hanya bisa ditemukan di sebuah tempat tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain. Wilayah di sini dapat berupa pulau, negara, atau zona tertentu. Sementara itu, spesies introduksi (introduced species) merupakan spesies yang berkembang di luar habitat (wilayah) aslinya akibat campur tangan manusia, baik sengaja ataupun tidak. Beberapa spesies ada yang merusak dan bersifat invasif. Namun, lainnya tak berdampak negatif, bahkan menguntungkan bagi ekosistem dan manusia (Royana, 2013)

3.4   KegiatanPenunjang (Kode B): Penerapan Botani Ekonomi (Pembuatan Gantungan Kunci)
a.       Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan masyarakat dan  siswa-siswi dalam memanfaatkan tumbuhan sebagai penunjang ekonomi dan menciptakan kreatifitas dalam pemanfaatan sumber daya alam.

b.      Waktu dan Tempat

Waktu Pelaksanaan        : 04 dan 14 Juli 2014
Tempat  Kegiatan             : Rumah Amak Sainar dan SMP N 13 Solok       Selatan

c.        Peserta
Peserta dari kegitan ini adalah siswa SMP N 13 Solok Selatan dan masyarakat jorong Liki

d.      Metode Pelaksanaan
1. Persiapan
Yaitu perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
2. Pelaksanaan
Yaitu dengan mengadakan rapat koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta penyediaan sarana dan prasarana.
3. Evaluasi Program
Pembenahan akhir dan pemantauan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.
4. Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

 

BAB IV
 KESMPULAN

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan selama KKN PPM 2014 di Nagari Lubuk Gadang Selatan adalah sebagai berikut:
1.      Siswa memahami dan mengerti akan arti pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sejak usia dini untuk kehidupan yang lebih baik.
2.      Siswa dapat mengetahui beberapa organ yang penting terdapat dalam tubuh manusia dan perbedaannya dengan makhluk hidup lain.
3.      Masyarakat mengetahui jenis-jenis hewan reptil dan klasifikasinya, jenis yang dilindungi beserta manfaat dan bahaya yang dapat ditimbulkan dari hewan tersebut serta tata cara menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh hewan tersebut yang berupa gigitan.
4.      Masyarakat dan Siswa dapat mengkreasikan dan memiliki keterampilan dalam membuat dan memnfaatkan tumbuhan sebagai karya cipta yang unik, menarik, dan bernilai.



BAB V
SARAN

Adapun saran yang mungkin dapat dilakukan kedepannya demi membangun kelancaran suatu program kegiatan adalah sebagai berikut:
1.       Sebelum melaksanakan kegiatan dalam skala besar seperti yang penulis adakan ini, sebaiknya diadakan acara yang dapat meningkatkan silaturahhmi antar kalangan masyarakat terlebih dahulu.
2.       Dalam acara yang membutuhkan partisiapsi peserta seperti kegiatan ini para pendiri acara hendaknya dapat membuat para peserta aktif dalam kegiatan agar pengetahuan yang diberikan dapat tersalurkan sesuai yang ditargetkan sebagaimana kegiatan ini.
3.        Program yang akan dilaksanakan hendaknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.




DAFTAR PUSTAKA



Santosa, A. (Ed) 2008. Konservasi Indonesia, Sebuah Potret Pengeloaan & Kebijakan. Bogor: Perpustakaan Nasional
Royana, Robi., 2013. Panduan Kelestarian Ekosistem untuk Pemanfaatan Panas Bumi. WWF-Indonesia: Jakarta
 

LAMPIRAN

LAMPIRAN DOKUMENTASI
KEGIATAN KKN-PPM UNAND 2014/2015
NAGARI LUBUK GADANG SELATAN


A.            KEGIATAN UTAMA
A.1         PEMUTARAN FILM BIOKONSERVASI

Gambar 1. Pemutaran Film biokonservasi di SMP N13 Solok Selatan

A.2         PEMUTARAN FILM BIOKONSERVASI

Gambar 2. Kegiatan pemutaran film biokonservasi SDN 03 Liki




A.3         PENGENALAN ORGAN TUBUH MANUSIA

Gambar 3. Kegiatan Pengenalan organ tubuh manusia di SMP N13 Solok Selatan
A.4         PENGENALAN JENIS-JENIS HEWAN REPTILIA 
          

    
Gambar 4. Kegiatan Pengenalan Jenis-jenis Hewan Reptilia

B.            KEGIATAN PENUNJANG
B.1          PENERAPAN BOTANI EKONOMI

Gambar 5.  Kegiatan Pembuatan gantungan kunci

B.2          PENERAPAN BOTANI EKONOMI (SMP)


Gambar 6. Kegiatan Pembuatan gantungan kunci

C.            KEGIATAN KHUSUS
D.1         CERAMAH RAMADHAN


Gambar 7. Kegiatan ceramah ramadhan

D.2         MENDOO’A MEMASUKI BULAN RAMADHAN

Gambar 8. Kegiatan mendo’a memasuki bulan ramadhan


 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar