LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA
NYATA
PEMBELAJARAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(KKN – PPM)
![]() |
Disusun oleh:
Nama : Bambang Nurwanto S.
No. Bp: 1110422019
Mahasiswa KKN PPM
Nagari Lubuk
Gadang Selatan
Kecamatan
Sangir
Kabupaten
Solok Selatan
U N I V E R S I T A S A N D A L A S
PADANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KULIAH
KERJA NYATA
PEMBELAJARAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(KKN –
PPM)
1. Lokasi
KKN :
Nagari Lubuk Gadang Selatan
Kecamatan
Sangir
Kabupaten
Solok Selatan
2.
Nama Mahasiswa
Nama Mahasiswa : Bambang Nurwanto S.
No.
BP : 1110422019
No.
Regsitrasi KKN : 20141107
Fakultas : MIPA
Jurusan :
Biologi
3. Dosen
Pembimbing Lapangan
a. Nama Lengkap :
Lucky Zamzami, S. Sos, M. Soc. Sc.
b. NIP :
197805052005011002
c. J u r u s a n :
Antropologi
d. F a k u l t a s :
Ilmu Sosial Ilmu Politik
4. Waktu Pelaksanaan : 26
Juni s/d
25 Juli 2014
Lubuk Gadang Selatan,
23 Juli 2014
Mengetahui :
Wali Nagari
Lubuk Gadang Selatan
(Joni Permadi) (Bambang
Nurwanto S.)
197004182009021001 1110422019
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakattuh,,,
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir KKN (kuliah kerja nyata)
ini. Salawat beriringan salam penulis ucapkan buat Nabi besar Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya yang telah menegakkan dan memperjuangkan islam
sebagai agama keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada
bapak Lucky Zamzami, S. Sos, M. Soc. Sc. selaku dosen pembimbing lapangan yang
telah memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan sehingga KKN dapat
diselesaikan. Bapak-bapak, Ibu-ibu, pemuda dan pemudi dari Nagarti Lubuk Gadang
Selatan yang telah berpartisipasi dalam mengangkat dan menyukseskan kegiatan
penulis. Dan terimakasih kepada Bapak Joni Permadi selaku Wali Nagari Lubuk
Gadang Selatan dengan kata-katanya yang khas “Witing Tresno Jalaran Soko
Kulino”, Bapak Kurnia Afriandi selaku Bapak Wali JorongLiki, Ama Ida
(Syafridawati) sebagai pemilik rumah tempat tinggal penulis dan teman-teman
selama kegiatan KKN di Nagari Lubuk Gadang Selatan serta seluruh aparat
pemerintahan kenagarian, serta masyarakat nagari Lubuk Gadang Selatan yang telah
memberi dorongan, semangat, dan bantuan yang sangat bermanfaat selama penulis
melaksanakan kegiatan KKN. Penghormatan yang setinggi-tingginya penulis
sampaikan kepada kedua orang tua yang telah memberi kekuatan semangat, do’a dan
motivasi kepada penulis beserta seluruh keluarga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penulis
menyadari bahwa apa yang dilaporkan oleh penulis ini jauh dari kesempurnaan,
mudah-mudahan laporan ini bisa bermanfaat untuk kemajuan Bangsa dan Negara
serta Kabupaten Solok Selatan untuk memajukan daerah-daerahnya khususnya Nagari
Lubuk Gadang Delatan dan khusunya lagi Jorong Liki.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Padang, 18 Agustus
2014
Hormat Penulis,
(MAHASISWA KKN-PPM
UNAND 2014)
DAFTAR
ISI
Halaman
Pengesahan…………………………………………………………………………….....…i
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………………......ii
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………..…..iii
Daftar
Lampiran……………………………………………............................................iv
Bab
I Profil
Lokasi………..…….………………………..............................................1
Bab
II Rumusan Permasalahan.……………………………………………………………..…13
Bab III Program Kegiatan
KKN PPM UNAND 2014..........................................15
Bab
IV Kesimpulan..……………………………………………………………………………..…19
Bab
V Saran…………………………………………………………………………………………....20
Daftar
Pustaka
Lampiran
DAFTAR
LAMPIRAN
1.
Rakapitulasi Kegiatan KKN
Mahasiswa (M1-M8)
2.
Lampiran Dokumentasi
Kegiatan
BAB I
PROFIL LOKASI
Bab ini akan menjelaskan mengenai
profil lokasi dari Nagari Lubuk Gadang
Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Profil lokasi yang
dipaparkan antara lain mencakup penjelasan mengenai daerah solok selatan secara
umum dan nagari lubuk gadang selatan secara spesifik.
1.1
Sejarah Solok Selatan
Kabupaten Solok Selatan adalah salah satu
diantara 19 Kabupaten / Kota yang ada dalam wilayah Propinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Solok Selatan sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Solok. Pada
masa penjajahan Belanda, Kabupaten Solok disebut juga Afdeeling Solok kemudian setelah Indonesia merdeka berbah menjadi
Kabupaten Solok. Pada tanggal 16 Desember 1970 diresmikanlah Kotamadya Solok
yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Solok. Sedangkan Kabupaten
Solok Selatan resmi bediri pada tanggal
7 Januari 2004. Kabupaten ini lahir dari perjuangan panjang masyarakat Solok
Selatan untuk membentuk Kabupaten sendiri. Keinginan masyararakat ini didorong
oleh hasrat untuk mendapatkan pelayananan yang lebih dekat ke pusat
pemerintahan.
Munculnya kehendak
tersebut telah diperjuangkan oleh masyarakat sejak lama. Hal ini ditandai
dengan diselenggarakannya konferensi Timbulun sekitar tahun 1950-an untuk
membentuk Kabupaten baru. Kabupaten tersebut direncanakan dinamakan Kabupaten
Sehiliran Batang Hari. Daerahnya meliputi wilayah Kecamatan Lembah
Gumanti, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Sungai Pagu, dan Kecamatan Sangir.
Namun perjuangan untuk membentuk Kabupaten sendiri pada masa itu
belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Sejalan dengan bergulirnya
era reformasi serta lahirnya Undang Undang tentang Otonomi Daerah telah
memicu semangat masyarakat di daerah untuk berjuang lebih giat merencanakan dan
mengelola pembangunan serta menata sendiridaerah mereka. Kondisi ini telah
mendorong tokoh tokoh dari Kabupaten Solok
Selatan baik yang ada di daerah maupun yang berdomisili di perantauan
untuk memperjuangkan agar lebih cepat berdirinya Kabupaten Pemekaran.
Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil dengan berdirinya Kabupaten
Solok Selatan dengan Ibukotanya Padang Aro. Kabupaten pemekaran ini dibentuk
dengan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Solok Selatan
diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Wilayahnya pada masa itu meliputi
Kecamatan Sungai Pagu, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kecamatan Sangir,
Kecamatan Sangir Jujuan dan Kecamatan Sangir Batang Hari. Selanjutnya pada
tahun 2007 kecamatan Sangir Jujuan dimekarkan menjadi Kecamatan Sangir Jujuan
dan Sangir Balai Janggo. Sementara itu Kecamatan Sungai Pagu dimekarkan pula
menjadi Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo. Hingga akhir tahun 2011,
jumlah kecamatan Kabupaten Solok Selatan tidak mengalami perubahan seperti
halnya pada akhir tahun 2007, yaitu masih 7 kecamatan. Namun pada tingkat
nagari dan jorong masih terjadi pemekaran daerah.
Pada tanggal 10 Januari
2004, Drs. Aliman Salim dilantik sebagai Pj. Bupati Solok Selatan yang
pertama oleh Gubernur Sumatera Barat di Padang. Setahun kemudian pada tanggal
12 Februari 2005, Drs. Marzuki
Onmar dilantik sebagai Pj. Bupati Solok Selatan yang kedua
oleh Gubernur Sumatera Barat di Padang Aro menggantikan Drs. Aliman Salim. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 27
Juni 2005 dilaksanakan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara
langsung yang pertama kali di Solok Selatan. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah
tersebut terpilih Drs. Syafrizal
J. M.Si dan Drs.
Nurfirmanwansyah, Apt, MMsebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Solok
Selatan periode 2005 – 2010. Pada tanggal 20 Agustus 2005 mereka dilantik
sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan definitif yang pertama oleh
Gubernur Sumatera Barat di hadapan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten
Solok Selatan di Padang Aro.
Sehubungan dengan
akan berakhirnya masa bakti Drs. Syafrizal. J. Dan Drs. Nurfirmawansyah,
Apt, MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan pada bulan Agustus
2010 maka pada tanggal 30 Juni 2010 kembali dilaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah yang ke
duakalinya di Solok Selatan. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah tersebut
terpilih pasangan. H. Muzni Zakaria,
M.Eng dan Drs. Abdurrahman, SH sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Solok Selatan Periode 2010 – 2015. Keduanya dilantik oleh Gubernur Sumatera
Barat Prof.Dr. Irwan Prayitno di Padang Aro pada tanggal 20 Agustus 2010.
1.2
Logo, Visi, dan Misi Kabupaten Solok Selatan
Sebagai sebuah daerah, Kabupaten
Solok Selatan mempunyai visi dan misi tersendiri untuk mendukung terwujudnya
tujuan daerah. Logo yang dimiliki oleh Kabupaten Solok Selatan dapat dilihat
seperti Gambar 1.1 di bawah ini.

Gambar 1.1
Logo Daerah Kabupaten Solok
Selatan
Arti
dan Makna Warna Lambang Ddari Logo Kabuoateb Solok Selatan adalah :
a. Merah mengandung makna semangat dan keberanian yang arif
dan bijaksana.
b. Putih mengandung makna suci, bersih dan keihklasan serta
ketulusan.
c. Kuning Emas mengandung makna keagungan dan kemuliaan.
d. Hitam mengandung makna kecerdasan dan ketangkasan dalam
mengeluarkan
pikiran,
ide, atau gagasan.
e. Hijau Muda mengandung makna kesuburan, kemakmuran,
kesejukan, dan kedamaian.
f.
Biru mengandung makna
kecerahan, harapan, cita-cita yang cemerlang, dan visi kedepan yang jelas.
g.
Arti dan Makna Motto
SARANTAU SASURAMBI sebagai sebuah Slogan, adalah bahwa Kabupaten Solok Selatan
bertekad dan bersatu untuk maju dalam menyongsong masa depan yang gemilang
dengan nilai budaya yang serumpun yang merupakan perpaduan antara Alam Surambi
Sungai Pagu dengan Rantau XII Koto dan merupakan kesatuan masyarakat dalam
wilayah Solok Selatan yang mengutamakan Raso jo Pareso dalam Musyawarah dan
Mufakat. Motto SARANTAU SASURAMBI juga dapat dijadikan sebagai spirit dari
sikap keseharian masyarakat Kabupaten Solok Selatan, dan sekaligus juga sebagai
realisasi Spirit kehidupan "Banagari"
Visi yang dimiliki oleh daerah
Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Masyarakat Solok Selatan Sejahtera dan Bertaqwa
Melalui Percepatan Pengembangan Kualitas SDM, Sistem Ekonomi Kerakyatan serta
Peningkatan Infrastruktur dan Sarana Dasar”
Misi yang dimiliki oleh daerah Kabupaten Solok Selatan adalah
sebagai berikut :
1.
Meningkatkan Pengetahuan dan Pengamalan Ajaran
Agama Bagi Masyarakat.
2.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan,
Kehidupan dan Martabat Masyarakat.
3.
Menurunkan Angka Kemiskinan dan
Pengangguran.
4.
Menumbuhkembangkan Kehidupan Sosial dan Budaya
Masyarakat.
5.
Memberdayakan dan Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat di Bidang Ekonomi
6.
Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara
Profesional yang berwawasan Lingkungan
7.
Meningkatkan Supremasi Hukum dan Kesadaran
Politik Masyarakat Serta Tatakelola Pemerintahan yang baik dan bersih.
8.
Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan
Daerah
9.
Meningkatkan Kualitas Sarana dan
Prasarana dasar.
1.3
Arah Kebijakan
Adapun sasaran yang akan dicapai dalam rangka mewujudkan
tujuan pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan Pengetahuan
dan Pengamalan Ajaran Agama Bagi Masyarakat.
a.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana kegiatan keagamaan.
b.
Meningkatnya kualitas
pendidikan keagamaan baik formal maupun non formal
c.
Meningkatnya kapasitas
lembaga-lembaga keagamaan
d.
Meningkanya pengetahuan,
pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat
2.
Meningkatkan Kualitas
Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan dan Martabat Masyarakat.
a.
Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar
(APK) pada setiap jenjang pendidikan.
b.
Meningkatkan Angka Partisipasi Murni
(APM) pada setiap jenjang pendidikan.
c.
Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan
dan kesehatan.
d.
Meningkatnya kualitas dan jumlah guru
berdasarkan kebutuhan.
e.
Meningkatnya pendidikan yang merata dan
terjangkau dari akses dan biaya.
f.
Meningkatkan Umur Harapan Hidup.
g.
Menurunkan Angka Kematian Ibu melahirkan.
h.
Menurunkan Angka Kematian Bayi.
i.
Menurunkan persentase gizi buruk.
3.
Menurunkan Angka
Kemiskinan dan Pengangguran.
a.
Menurunkan jumlah penduduk miskin.
b.
Berkurangnya jumlah pengangguran.
c.
Meningkatnya program pemberdayaan masyarakat.
4.
Menumbuhkembangkan Kehidupan Sosial dan Budaya
Masyarakat
a.
Meningkatnya pengetahuan
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya
b.
Meningkatnya kualitas
kelembagaan adat dan budaya
c.
Meningkatnya ketersediaan
prasarana dan sarana kebudayaan
5.
Memberdayakan dan
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Bidang Ekonomi
a.
Meningkatnya produksi komoditi unggulan bidang
pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang berwawasan agribisnis.
b.
Meningkatnya jumlah kawasan sentra produksi
pertanian.
c.
Meningkatnya jumlah UKM yang berkualitas.
d.
Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat.
e.
Terciptanya lingkungan tempat usaha yang aman
dan nyaman.
6.
Peningkatan
Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Profesional yang
berwawasan Lingkungan
a.
Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan.
b.
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan.
c.
Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup.
d.
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan
pengusaha terhadap pelestarian lingkungan hidup.
e.
Meningkatnya konservasi, rehabilitasi dan
pemulihan ekosistem.
f.
Terwujudnya pengembangan
destinasi wisata daerah.
7.
Meningkatkan Supremasi
Hukum dan Kesadaran Politik Masyarakat Serta Tatakelola Pemerintahan yang baik dan
bersih.
a.
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan
pelaporan keuangan pemerintah daerah yang transparan dan akuntabel.
b.
Meningkatnya kualitas, disiplin dan kesejahteraanaparatur.
c.
Meningkatnya efesiensi
dan efektifitas kelembagaan pemerintah daerah.
d.
Meningkatnya efektivitas pelayanan satu pintu.
e.
Meningkatnya sistem pemerintahan nagari yang
baik.
f.
Meningkatnya kesadaran hukum dan politik
masyarakat.
8.
Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan
Daerah
a.
Terwujudnya perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan yang partisipatif dan akuntabel.
b.
Dihasilkannya regulasi tata ruang (RTRW) dan
sosialisasi tata ruang pada perencanaan pembangunan daerah.
c.
Meningkatnya kapasitas dan efektifitas lembaga
terkait dalam pengelolaan penataan ruang.
d.
Meningkatnya kualitas
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang secara konsisten
9.
Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Dasar
a.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan
jembatan.
b.
Meningkatnya irigasi teknis bagi pertanian.
c.
Tersedianya prasarana dan
sarana perdagangan dan jasa yang representatif.
d.
Meningkatnya jumlah pembangunan kantor
pemerintah daerah.
e.
Meningkatnya sarana
prasarana penanggulangan bencana.
f.
Meningkatnya pengelolaan
sanitasi kota (persampahan, air limbah dan drainase).
g.
Meningkatnya kualitas pelayanan prasarana dan
sarana lingkungan permukiman.
h.
Meningkatnya kualitas
pelayanan air bersih.
1.4
Potensi Alam
Potensi
alam Solok Selatan terkaya dibanding daerah lain di Sumatera Barat. Potensi
alam di Solok Selatan ternasuk panas bumi yang sekarang sedang dibangun untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), emas, biji besi dan perkebunan
teh. Selain itu juga ada potensi pariwisata yang banyak, seperti hot waterboom,
seribu rumah gadang (rumah adat Minangkabau), arung jeram, kayak air terjun perkebunan
teh, Danau Bontak dan masih banyak lagi. Bahkan teh yang dihasilkan di Solok
Selatan mempunyai kualitas nomor satu terbaik di dunia yang diekspor ke Eropa
seperti ke Inggris.
Arung jeram dan kayak di Solok Selatan juga
termasuk 10 terbaik di dunia dan akan sangat menarik serta potensial untuk
dikembangkan. Namun, potensi tambang dan perkebunan serta pariwisata tersebut
belum terkelola dan belum dikenal banyak orang. Untuk itu, perlu peningkatan
promosi untuk mampu perkenalkannya ke publik bahkan ke dunia internasional.
Potensi alam seperti emas masih menjadi dilema karena banyaknya penambangan
liar yang tidak menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam bidan pertanian, dilakukan penanaman Pangan dan Hortikultura. Kabupaten Solok
Selatan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
produktivitas tanaman pangan relatif tinggi dari tahun ke tahun. Produksi padi
pada tahun 2011 sebesar 124.764 ton mengalami penurunan sebesar 22.902
ton dari tahun 2010. Penurunan produksi padi sejalan dengan menurunnya luas
panen padi pada tahun 2011. Sehingga produktivitas tanaman padi menjadi 48,09
kuintal per hektar. Luas panen tanaman jagung mengalami peningkatan yang
sangat besar menjadi 1.663 hektar dengan produksi sebesar 4.529 ton pada
tahun 2011. Sedangkan luas panen tanaman kedelai menjadi 111 dengan produksi
sebesar 121 ton. Produksi tanaman kedelai ini mengalami
penurunan yang cukup besar jika dibandingkan dengan tahun 2010.
Apabila dilihat dari segi produktivitas tanaman pangan
secara umum, ubi jalar merupakan komoditas yang memiliki nilai produktivitas
paling tinggi yaitu sebesar 146,37 kuintal per hektar. Kemudian diikuti oleh
produktifitas ubi kayu sebesar 113,25 kuintal per hektar.
Tabel 1.1
Statistik
Tanaman Pangan Kabupaten Solok Seltan Tahun 2009 s.d 2011

Sedangkan, dalam bidang
peternakan dan perikanan dengan dukungan lahan yang luas untuk
pemeliharaan ternak, sektor peternakan di Kabupaten Solok Selatan sangat potensial untuk dikembangkan, terutama ternak besar
seperti kerbau, sapi dan kambing. Permasalahannya saat ini pemeliharaan ternak
besar belum dikelola secara baik dengan pendekatan bisnis, sebagian besar masyarakat masih memelihara ternak dengan cara tradisional.
Jumlah populasi sapi potong pada tahun 2011 telah
mencapai 7.663 ekor.
Sementara untuk kerbau
berjumlah 6.999 ekor, kambing
8.395 ekor.
1.5
Nagari Lubuk Gadang Selatan
Nagari
Lubuk Gadang Selatan merupakan salah satu nagari yang berada di Kecamatan
Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Berikut ini merupakan pemaparan mengenai
Nagari Lubuk Gadang Selatan.
1.5.1 Sejarah Nagari Lubuk Gadang Selatan
Nagari Lubuk Gadang Selatan merupakan Nagari Pemekaran
dan Lubuk Gadang satu kecamatan satu nagari.
Seiring telah dimekarkan Kabupaten
Solok Selatan, 7 Januari 2004 dan pemekaran Kecamatan Sangir menjadi 3
kecamatan,yang juga mengharuskan ada pemekaran nagari yang berada dalam Kecamatan
Sangir Induk yang merupakan syarat untuk menjadi sebuah kecamatan. Pemekaran sebuah
nagari, dari awal pemekaran kabupaten sudah di rencanakan dan berbagai pihak,
baru terwujud Agustus 2007 kemaren yang di setujui oleh
segala unsur termasuk BPN Lubuk Gadang dan KAN menjadi 3 nagari. Setelah diadakan musyawarah dan berbagai tokoh akhirnya
KAN (B.Bagindo Sutan Besar), BPN (Ir.Zulkarnaini) serta wali nagari (N.Dt Inyiek Majo Lelo) menyetujui
pemekaran 2 nagari masing-masing Lubuk Gadang Timur dan Lubuk Gadang Selatan
dan di sahkan DPRD dan Bupati solok selatan,dengan perda nomor 6 tahun 2007.
Surat keputusan Bupati tentang
penunjukan pejabat wali nagari yang mana pejabat wali nagani pertama di tunjuk oleh Bupati
Solok Selatan adalah bapak Ibrahim, S.H Yang di Lantik pada tanggal 21 Agustus 2007 oleh Bapak
Bupati Solok selatan nomor 140.146.141-2007 tentang pengukuhan Lubuk Gadang
Selatan. Potensi luas wilayah dan sumber daya alam yang ada di Nagari Lubuk Gadang Selatan sangat berpotensi untuk
mengembangkan pembangunan dan ekonomi masyarakat.
1.5.2 Awal Berdirinya Sebuah Nagari Lubuk Gadang Selatan
Aspirasi Pemekaran Nagani Lubuk Gadang Selatan dipicu
oleh dicanangkannya program pemerintah Daerah dengan istilah Babaliak ka Surau
dan Babaliak ka Nagari dan kembali kepada Sejarah Nagari Lubuk Gadang pada
Tahun 1950 sampai 1960-an telah terbentuk Nagari Lubuk Gadang II.
Dengan terbitnya peratuan Daerah Kabupaten Solok Selatan
No. 4 tahun 2005 tentang pemerintahan nagari, maka Nagari Lubuk Gadang Selatan
yang meliputi Jorong Pincuran Tujuh, Sungai Lambai, Karang Putih, Aia Manyuruak, Dan Liki sangat memenuhi kriteria untuk pemekaran.
Nagari Lubuk Gadang yang merupakan kenagarian terbesar di
Sumatera Barat yang terdiri dan 22 (Dua Puluh Dua) Jorong dengan jumlah
Penduduk 13.095 jiwa ini sangat memungkinkan untuk di lakukan pemekaran.
Salah satunya Nagari Lubuk Gadang Selatan. Dengan Potensi luas Wilayah dan sumber Daya Alam yang ada
di Nagari Lubuk Gadang Selatan sangat Berpotensi untuk mengembangkan
Pembangunan dan Ekonomi Masyarakat.
1.5.3 Permasalahan
Mengingat jumlah Jorong serta jumlah Penduduk yang begitu
banyak di Kenagarian Lubuk Gadang Selatan, maka Pelayanan kepada Masyarakat
tidaklah optimal dan rentang kendali yang begitu jauh dari pusat Pemerintahan
Nagari Lubuk Gadang juga merupakan faktor kurang optimalnya Pelayanan kepada
Masyarakat. Sumber Daya Manusia (SDM) serta Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di
lingkungan 5 Jorong tersebut diatas sangat lah potensial untuk di perdayakan.
Dalam kenyataannya, disadari atau tidak di sadari bahwa
pemanfaatan hal tersebut masih jauh dengan apa yang kita harapkan.
1.5.4 Tujuan
Tujuan pembentukan Nagari lubuk gadang selatan di
antaranya
1.
Meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
2.
Mempercepat
pertumbuhan kehidupan demokrasi.
3.
Mempercepat
pelaksanaan pembangunan.
4.
Percepatan
pelaksanaan pembangunan.
5.
Percepatan
pengelolaan potensi Sumber Daya Adam (SDM) serta Sumber Daya Alam (SDA).
6.
Percepatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat.
7.
Peningkatan
keamanan dan ketertiban.
8.
Meningkatkan
hubungan serasi antara Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Nagari
1.5.5 Visi dan Misi Lubuk Gadang Selatan
Sebagai sebuah
nagari yang mandiri, Nagari Lubuk Gadang Selatan memiliki visi dan misi
sendiri.
Visi
yang dimiliki oleh Nagari Lubuk Gadang Selatan adalah “Menjadikan nagari lubuk gadang selatan di tahun 2015
sebagai sentra pertanian perkebunan berbasis ekonomi kerakyatan pendidikan dan
kesehatan menuju kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat”.
Misi
yang dimiliki oleh Nagari Lubuk Gadang Selatan, antara lain :
1.
Pembangunan
sarana da prasarana untuk menunjang kegiatan peningkatan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat
2.
Peningkatan
mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
3.
Pengadaan
penyuluhan yang maksimal
4.
Penguatan
kelembagaan yang ada
5.
Melakukan
pembangunan di segala bidang melalui program partisipatif
6.
Melakukan
kerja sama antar nagari
7.
Menggalakan
dan menggali potensi kepariwisataan
1.5.6 Kondisi Demografis
Nagari Lubuk Gadang Selatan Bulan Juni Tahun
2014 penduduk 13.353 Jiwa dengan jumlah kepala Keluarga 3.768 KK yang
mendiami 10 Jorong, adapun rincian Nagari Lubuk Gadang Selatan tiap jorong
dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 1.2
Jumlah
Penduduk per Jorong di Nagari Lubuk Gadang Selatan pada
Bulan Juni Tahun 2014
No
|
Nama Jorong
|
Jumlah Penduduk (Jiwa)
|
Jumlah KK
|
Jumlah (Jiwa)
|
|
Laki-laki
|
Wanita
|
||||
1
|
Liki
|
451
|
329
|
214
|
780
|
2
|
Karang Putih
|
422
|
376
|
283
|
798
|
3
|
Aia Manyuruak
|
428
|
334
|
281
|
762
|
4
|
Sungai Lambai
|
2.863
|
2.831
|
1.489
|
5.694
|
5
|
Pincuran Tujuh
|
1.067
|
1.202
|
1.067
|
2.269
|
6
|
Pasir Putih
|
327
|
293
|
327
|
620
|
7
|
Sungai Kapur
|
263
|
319
|
263
|
582
|
8
|
Sapan
|
261
|
322
|
261
|
583
|
9
|
Liki tas
|
318
|
368
|
318
|
686
|
10
|
Sungai Bangku
|
255
|
324
|
255
|
579
|
Total
|
6.655
|
6.698
|
3.768
|
13.353
|
1.5.7 Tenaga Kerja dan Kebudayaan
Tingkat umur antara 15-56 tahun merupakan penduduk yang
produktiv untuk bekerja. Di Nagari Lubuk Gadang Selatan terdapat 5.980 orang
penduduk usia kerja. Namun dari jumlah tersebut sebanyak 6.300 orang berstatus
pengangguran. Pada umumnya kebudayaan yang berkembang
di Nagari Lubuk Gadang Selatan tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Nagari
Lainnya seperti Minangkabau dan Jawa. Dalam bidang kesenian di Nagari Lubuk
Gadang Selatan terdapat seni tradisional Kuda Kepang, randai, rabab dan campur
sari.
1.5.8 Pariwisata Alam Di Lubuk Gadang Selatan
Nagari Lubuk Gadang Selatan didominisasi oleh kawasan pegunungan,
dimana terdapat
Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di
Sumatera Barat dengan tinggi ±3.805 m. Di bawah lereng kaki gunung kerinci terdapat perkebunan Teh
milik PT Mitra Kerinci dengan luas +2.050 HGU Dan Perkebunan Huberta Luasnya ±1.408 HGU.
Nagari Lubuk Gadang Selatan terdapat Potensi Pariwisata
Alam seperti :
1. Air Terjun Tap Si Ampek di Afdeling B jorong Sungai Lambai.
2. Air Terjun Batang Tembarau di Emplasment jorong Sungai Lambai.
3. Air Terjun Malanca di Sungai Rambutan Jorong Sungai Lambai.
4. Bukit Bulat di Wonorejo Jorong Sungai Lambai.
5. Batu jodoh di wonorejo Jorong Sungai Lambai.
6. Perkebunan Teh PT.Mitra Kerinci di Jorong Sungai Lambai.
7. Perkebunan Teh Huberta di Jorong Liki.
8. Goa Pintu Lobang di Jorong aia Manyuruk.
9. Danau Flora di Emplasmen di Jorong Sungai Lambai.
BAB II
RUMUSAN PERMASALAHAN
Bab ini berisikan penjelasan
mengenai pentingnya dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) oleh Universitas Andalas. Penjelasan
didasarkan pada permasalahan utama yang dimiliki oleh Nagari terutama dari sisi
sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Nagari Lubuk
Gadang Selatan.
2.1
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
Potensi sumber daya alam (SDA) yang
dimiliki oleh Kabupaten Solok Selatan sangat luar biasa. Saah satu sumber daya
alam yang dimiliki adalah Kayu. Namun, sangat disayangkan tingkat ilegalloging yang terdapat masih cukup
tinggi. Sumber daya alam lain yang sangat bernilai antara lain emas. Tambang emas
sendiri yang terdapat di Kecamatan Sangir ditambang secara bebas. Dua sumber
daya alam yang disebutkan di atas merupakan beberapa dari sumber daya alam
potensial yang dimiliki oleh Kecamatan Sangir. Namun, saat ini sudah terdapat
pengelolaan sumber panas bumi di darah Pekonina yang dilakukan oleh PT Supreme Energy, sebuah perusahaan yang dinaungi
oleh Negara Jepag dan Prancis. PT Sumpreme Energy
melakukan penggalian dengan membuat sumur penghasil panas bumi yang kemudian
bertujuan untuk membuat pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) hasil kerjasama dengan PT PLN.
2.2
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dengan seluruh potensi alam yang
dimiliki oleh Kecamatan Sangir, maka hal ini harus berbanding lurus dengan
pengembangan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada lokasi
tersebut. Sumber daya manusia, sebagai kunci dari pengelolaaan sumber daya alam
yang dimiliki secara keseluruhan. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung
di lapangan selama proses Kuliah Kerja Nyata (KKN), kualitas sumber daya
manusia pada Kecamatan Sangir bias dikatakan belum cukup baik. Hal ini menjadi
penghambat sangat besar dalam rangka tujuan pengelolaan sumber daya alam secara
baik sehingga dapat digunakan dan dieksplorasi dalam waktu dan jumlah yang
tepat. Kurangnya pemberian akses pendidikan yang cukup layak untuk Masyarakat
Kecamatan Sangir dari Pemerintahan setempat juga menjadi salah satu faktor
penyebab. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang belum cukup memadai pada
sekolah-sekolah sebagai lokasi transfer ilmu. Fasilitas yang belum memadai
diantaranya meja, kursi, buku, serta laboratorium yang belum terdapat di
beberapa sekolah.
BAB III
PROGRAM KEGIATAN KKN PPM UNAND 2014
3.1
Kegiatan Utama (Kode A): Pemutaran
Film Biokonservasi
- Tujuan
Tujuan dari kegiatan
ini adalah:
1. Membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya melestarikan
keanekaragaman hayati
2. Menanamkan arti penting konservasi kepada masyarakat melalui
pemutaran film Biokonservasi
- Waktu dan Tempat
Waktu Pelaksanaan : 07, 14, dan 15 Juli 2014
Tempat
Kegiatan : SD N 03 Liki
dan SMP N 13 Solok Selatan
- Peserta
Peserta
kegatan ini adalah siswa SD N 03 Liki dan SMP N 13
Solok Selatan.
d. Metode
Pelaksanaan
1.
Persiapan
Yaitu
perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
2.
Pelaksanaan
Yaitu
dengan mengadakan rapat koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta
penyediaan sarana dan prasarana.
3.
Evaluasi Program
Pembenahan
akhir dan pemantauan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.
4.
Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi
dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi
ketiga di dunia. Pada Tahun 2012, Kekayaan Hayati Indonesia terdiri dari 90
tipe ekosistem, 40.000 spesies tumbuhan, dan 300.000 spesies hewan. Untuk
kepentingan konservasi keanekaragaman hayati, akhir tahun 2010 Kementrian
Kehutanan telah menetapkan jenis flora dan fauna yang dilindungi, yang terdiri
atas Mamalia (127 jenis), burung (382 jenis), reptilia (31 jenis), ikan ( 9
jenis), serangga (20 jenis), krustakea (2 jenis), bivalvia (12 jenis). Namun
banyak hal-hal yang tidak tertangani dalam pemanfaatan dan perlindungan
kekayaan hayati Negara kita ini. Sehingga seringkali terjadi kerusakan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak mengindahkan kelestarian (Santosa,
2008).
3.2
Kegiatan Utama (Kode A): Pengenalan Organ Tubuh Manusuia
a.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
Membuka wawasan siswa tentang pentingnya mengetahui
organ-organ tubuh pada manusia
b. Waktu dan Tempat
Waktu
Pelaksanaan : 15 Juli 2014
Tempat Kegiatan :
SMP N 13 Solok Selatan
c.
Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah siswa SMP N 13 Solok Selatan
d. Metode
Pelaksanaan
1.
Persiapan
Yaitu
perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
2.
Pelaksanaan
Yaitu
dengan mengadakan rapat koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta
penyediaan sarana dan prasarana.
3.
Evaluasi Program
Pembenahan
akhir dan pemantauan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.
4.
Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi
dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
3.3
Kegiatan Utama (Kode A): Pengenalan Jenis-jenis Hewan Reptilia
a.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
Memberikan informasi tentang
jenis-jenis hewan reptilia yang dlindungi, berbahaya,
dan yang bermanfaat bagi manusia.
b.
Waktu dan Tempat
Waktu Pelaksanaan : 23
Juli 2014
Tempat Kegiatan : Jorong Liki, Rumah Taufk Hanafi
c.
Peserta
Peserta dari
kegitan ini adalah pemuda dan masyarakat jorong Liki
d.
Metode Pelaksanaan
1.
Persiapan
Yaitu perizinan dan
perencanaan kegiatan KKN.
2.
Pelaksanaan
Yaitu
dengan mengadakan rapat koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta
penyediaan sarana dan prasarana.
3.
Evaluasi Program
Pembenahan
akhir dan pemantauan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.
4.
Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi
dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan persebarannya, suatu spesies dapat diartikan sebagai spesies asli,
spesies endemik, dan spesies introduksi. Ketiganya sering disebutkan untuk satu
pengertian yang sama, padahal masing-masing berbeda. Spesies asli (native species) yang disebut juga indigenous species adalah spesies-spesies yang menghuni suatu wilayah atau ekosistem secara
alami tanpa campur tangan manusia. Kehadiran spesies ini melalui proses alami
tanpa intervensi manusia. Spesies endemik merupakan gejala alami sebuah biota
untuk menjadi unik pada suatu wilayah geografi tertentu. Sebuah spesies bisa
disebut endemik jika spesies itu spesies asli yang hanya bisa ditemukan di
sebuah tempat tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain. Wilayah di sini
dapat berupa pulau, negara, atau zona tertentu. Sementara itu, spesies
introduksi (introduced species) merupakan spesies yang berkembang di luar habitat (wilayah) aslinya
akibat campur tangan manusia, baik sengaja ataupun tidak. Beberapa spesies ada
yang merusak dan bersifat invasif. Namun, lainnya tak berdampak negatif, bahkan
menguntungkan bagi ekosistem dan manusia (Royana, 2013)
3.4
KegiatanPenunjang (Kode B): Penerapan Botani Ekonomi (Pembuatan
Gantungan Kunci)
a.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
menambah wawasan masyarakat
dan siswa-siswi
dalam memanfaatkan tumbuhan sebagai penunjang ekonomi dan menciptakan
kreatifitas dalam pemanfaatan sumber daya alam.
b.
Waktu dan Tempat
Waktu Pelaksanaan : 04 dan 14
Juli 2014
Tempat Kegiatan :
Rumah Amak Sainar dan SMP N
13 Solok Selatan
c.
Peserta
Peserta dari kegitan ini adalah siswa SMP N 13 Solok Selatan dan
masyarakat jorong Liki
d.
Metode Pelaksanaan
1.
Persiapan
Yaitu
perizinan dan perencanaan kegiatan KKN.
2.
Pelaksanaan
Yaitu dengan mengadakan rapat
koordinasi, pembuatan kelengkapan administrasi serta penyediaan sarana dan
prasarana.
3.
Evaluasi Program
Pembenahan akhir dan pemantauan
pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.
4.
Penyusunan laporan
Pembuatan laporan sebagai rekomendasi
dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
BAB IV
KESMPULAN
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan selama KKN PPM 2014 di Nagari
Lubuk Gadang Selatan adalah sebagai berikut:
1. Siswa memahami dan mengerti akan arti
pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sejak usia dini untuk kehidupan
yang lebih baik.
2. Siswa dapat mengetahui beberapa organ yang
penting terdapat dalam tubuh manusia dan perbedaannya dengan makhluk hidup
lain.
3. Masyarakat mengetahui jenis-jenis hewan
reptil dan klasifikasinya, jenis yang dilindungi beserta manfaat dan bahaya
yang dapat ditimbulkan dari hewan tersebut serta tata cara menanggulangi dampak
yang ditimbulkan oleh hewan tersebut yang berupa gigitan.
4. Masyarakat dan Siswa dapat mengkreasikan
dan memiliki keterampilan dalam membuat dan memnfaatkan tumbuhan sebagai karya
cipta yang unik, menarik, dan bernilai.
BAB V
SARAN
Adapun saran yang mungkin dapat dilakukan
kedepannya demi membangun kelancaran suatu program kegiatan adalah sebagai
berikut:
1.
Sebelum
melaksanakan kegiatan dalam skala besar seperti yang penulis adakan ini,
sebaiknya diadakan acara yang dapat meningkatkan silaturahhmi antar kalangan
masyarakat terlebih dahulu.
2.
Dalam
acara yang membutuhkan partisiapsi peserta seperti kegiatan ini para pendiri
acara hendaknya dapat membuat para peserta aktif dalam kegiatan agar
pengetahuan yang diberikan dapat tersalurkan sesuai yang ditargetkan
sebagaimana kegiatan ini.
3.
Program yang akan dilaksanakan hendaknya
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, A. (Ed) 2008. Konservasi
Indonesia, Sebuah Potret Pengeloaan & Kebijakan. Bogor: Perpustakaan
Nasional
Royana,
Robi., 2013. Panduan Kelestarian Ekosistem untuk Pemanfaatan Panas Bumi. WWF-Indonesia: Jakarta
LAMPIRAN
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
KEGIATAN
KKN-PPM UNAND 2014/2015
NAGARI
LUBUK GADANG SELATAN
A. KEGIATAN UTAMA
A.1 PEMUTARAN FILM BIOKONSERVASI

Gambar
1. Pemutaran Film biokonservasi di SMP N13 Solok Selatan
A.2 PEMUTARAN FILM BIOKONSERVASI

Gambar
2. Kegiatan pemutaran film biokonservasi SDN 03 Liki
A.3 PENGENALAN ORGAN TUBUH MANUSIA

Gambar
3. Kegiatan Pengenalan organ tubuh manusia di SMP N13 Solok Selatan
A.4 PENGENALAN JENIS-JENIS HEWAN REPTILIA


Gambar 4. Kegiatan Pengenalan Jenis-jenis Hewan Reptilia
B. KEGIATAN PENUNJANG
B.1 PENERAPAN BOTANI EKONOMI

Gambar 5. Kegiatan Pembuatan
gantungan kunci
B.2 PENERAPAN BOTANI EKONOMI (SMP)


Gambar 6. Kegiatan Pembuatan gantungan kunci
C. KEGIATAN KHUSUS
D.1 CERAMAH RAMADHAN


Gambar 7. Kegiatan ceramah ramadhan
D.2 MENDOO’A MEMASUKI BULAN RAMADHAN

Gambar 8. Kegiatan mendo’a memasuki bulan ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar